Senin, 07 Februari 2011

Belajar Buat Berita

Abdul Razak Gaus menyerahkan cinderamata kepada Redpel Minggu Batam Pos, Priya Ribut Santosa.

Mahasiswa Fisipol UT UPBJJ Batam Jurusan Komunikasi Kunjungi Batam Pos.

BATAM (BP) - 22 mahasiswa Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) Universitas Terbuka (UT) Batam, Fakultas Ilmu Sosial Politik (Fisipol) jurusan Ilmu Komunikasi mengunjungi dapur redaksi Batam Pos di Graha Pena lantai 2, Sabtu (5/2Kedatangan mahasiswa komunikasi ini bertujuan untuk melihat dari dekat proses pembuatan berita di Harian Pagi Batam Pos. Rombongan ini disambut oleh Wakil Pemimpin Redaksi Batam Pos, Putut Aryo Tejo dan Redaktur Pelaksana Batam Pos, Priya Ribut Santosa mewakili manjemen.

Pertemuan itu berlangsung dialogis. Banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh mahasiswa, dari cara mencari berita, penulisan, hingga proses cetak. Tak hanya seputar mencari dan menulis berita yang bagus yang ditanyakan mahasiswa, mereka juga bertanya tentang etika, iklan, dan persaingan antar media massa di Batam.

Seperti pertanyaan yang dilontarkan oleh Dewi Sartika,"Bagaimana menulis judul yang baik sehingga berita itu menarik untuk dibaca?" tanya mahasiswi semester V ini sembari mengumpamakan jika terjadi kecelakaan lalu-lintas di Tanjungpiayu. Pertanyaan itu dijawab sembari berguyon oleh Putut, "Meskipun kejadiannya di Tanjungpiayu, bisa saja judulnya di Batam Centre," katanya yang disambut tawa mahasiswa. Lanjut Putut, "Menentukan judul berita yang menarik itu memang tidak mudah, berita itu harus dipahami secara keseluruhan sehingga bisa menyimpulkan inti dari berita tersebut. Jika sudah memahami isi, memilih judul akan lebih mudah," tuturnya.

Beda lagi yang ditanyakan oleh Sumiati. Ia menanyakan,"Apakah banyaknya iklan di koran tak mengganggu image koran itu sendiri? Pertanyaan tersebut dijawab dengan jelas oleh kedua perwakilan Batam Pos. Intinya koran itu selain bersifat informatif, juga harus bersifat akomodatif.

Dialog tentang dunia jurnalistik itu berlangsung santai dan cair hingga dua jam.

"Sebenarnya kami ingin tahu secara nyata, bagaimana pengambilan berita yang bagus. Apakah sesuai dengan teori yang selama ini kami pelajari di kampus," ujar ketua rombongan mahasiswa UT, Abdul Razak Gaus.

Menurut Razak, perpaduan teori dan praktek hasilnya akan maksimal."Kami akan lebih faham bagaimana sepak terjang mencari dan menggali berita yang bagus dan menarik disajikan ke masyarakat,"tukasnya. Mahasiswa ini memilih Batam Pos sebagai media massa rujukan ilmu jurnalistiknya. "Batam Pos merupakan media cetak yang sudah menghasilkan segudang prestasi nasional. Istilahnya media lokal kualitas nasional," pungkas Sumiati. (ryh/cr6)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar