Rabu, 19 Oktober 2011

Dari Modul Hukum Media Massa Hingga Seminar

Pak Enceng, Ahmad Khoiri, Abdul Razak Gaus, dan Izar. SEKUPANG -

"Mas, berdasarkan info dr Kaprodi (Kepala Program Studi) Ilmu Komunikasi, modul Hukum Media Massa sedang direvisi". Begitulah bunyi SMS yang saya terima dari Kepala Jurusan Ilmu Administrasi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Terbuka, Bapak Enceng, M. Si yang sedang mengaudit TTM mahasiswa non pendas di SD Kartini, Sekupang, Minggu (16/10).

SMS dari Pak Enceng adalah jawaban dari pertanyaanku mewakili teman-teman mahasiswa Ilmu Komunikasi UT Batam, yakni mengapa bahan ajar Pengantar Ilmu Hukum/PTHI (ISIP 4130) tidak nyambung dengan MK Hukum Media Massa yang kami ambil di 2011.2 ini.

Tidak hanya masalah modul yang janggal yang kami tanyakan kepada Pak Enceng, masalah beasiswa yang belum cair juga kami tanyakan (mumpung ada orang pusat datang, siapa tau bisa menjawab penasaran kita..hehe). Kebetulan semester lalu (2011.1), ada 3 anak 3-Kom (baca : Mikom/Mahasiswa Ilmu Komunikasi) UT Batam dapat beasiswa, yakni Ahmad Khoiri (BBM), Yusuf Hidayat dan Rudi Helendra (PPA).
Pak Enceng, Ahamd Khoiri, Abdul Razak Gaus, Yusuf Hidayat.

Ayo semangat sobat 3 Kom, jangan malas buka modul dan hadir di TTM. Siapa tau semuanya dapat beasiswa juga semester depan (amin).

Sebenarnya jika berpatokan pada nilai IPK, sobat-sobat 3 Kom UT Batam lebih dari 10 orang yang nilainya di atas 2,50. "Iya nih, masak nilai saya yang lebih tinggi dari Rudi bisa gak dapat pak?!" tukas Razak saat ngobrol bersama Pak Enceng.

Pak enceng yang dapat pertanyaan seperti itu juga heran, namun segera beliau mencoba memberi jawaban yang bisa mendinginkan Razak dan sobat-sobat 3 Kom lainnya. "Iya yah, kok bisa begitu..mungkin Kementrian (Kemendiknas) pakai sistem kuota, itu kan urusan mereka dengan mahasiswa yang bersangkutan," jawabnya. Razak, Ahmad, dan Izar hanya mengangguk-nganggukkan kepala mendapat jawaban seperti itu.

Selain itu, pertanyaan terkait surat undangan/pemberitahuan Lomba Karya Ilmiah mahasiswa yang datang telat juga kami lontarkan. Pasalnya penulis sudah dua kali mengalaminya. Batas pengiriman tinggal dua hari, baru sampai di tangan. Padahal surat via pos Batam-Jakarta paling cepat dua hari atau empat hari.

Bagaimana bisa mempersiapkan karya dengan waktu terbatas seperti itu? "Saya juga gak tahu bagaimana surat itu bisa terlambat, soalnya semester lalu, tiga bulan sebelumnya sudah keluar dari panitia," jawab Pak Enceng yang semester lalu jadi panitia Lomba Karya Ilmiah.

Tak terasa hampir dua jam kami mengobrol asyik dengan Pak Enceng sambil berdiri. Pak Enceng dan rombongan akan segera mengaudit TTM mahasiswa Pendas yang bertempat di sekolah lain.

Di penghujung waktu itu kami sempatkan mengutarakan keinginan/cita-cita 3 Kom UT Batam yang belum terwujud, yakni ingin mengadakan seminar atau workshop tentang jurnalistik dengan narasumber pakar komunikasi.

"Ya kirim aja surat atau proposal ke kami. Gak usah bingung-bingung mikir biayanya dulu yang penting kirim surat dulu dan kami harap teman-teman di sini nanti yang jadi panitianya, ya," ujar Pak Enceng seperti memberi suntikan semangat sambil tersenyum. Terimakasih Pak Enceng sudah mau ngobrol sama mahasiswa 3 Kom UT Batam. :) (Y-016446863)

2 komentar:

  1. seru emz,mhswa kom ut batam ntr pnya gawe, bismillah....

    BalasHapus
  2. yups..semangat ya ntar kalau dikasih tanggungjawab..hehe

    BalasHapus